2012, ku duduki bangku kuliah
tepat di Surabaya Selatan. Kampus dengan suasana nan hijau, udara yang sejuk,
lengkap dengan nuansa islaminya.
Kampus Pergerakan,
itulah tempat di mana aku menimba ilmu saat ini, ya. ..! Fakultas Tarbiyah
jurusan PGMI , IAIN Sunan Ampel Surabaya pilihanku.
Menjadi sosok wanita
yang ulet, bisa membuat semua orang tersenyum adalah adalah harapanku. Aku
ingin mengabdikan diri sebagai pencerah kegelapan di tengah-tengah masyarakat.
2016 . . . . ., sesuai
dengan nama yang di berikan oleh kedua orang tuaku. “ NUR ” ,Ya , . . .
begitulah , aku akan menjadi seberkas cahaya terang penyinar dunia. ‘Kan ku
pancarkan sinarku di setiap celah- celah kecil sekalipun. Aku akan membuat
semua kalangan tersenyum bahagia karena “ Nur “ yang ku pancarkan. Dengan
semangat daya yang kuat , akun akan menyinari mereka dengan ilmu yang pernah ku peroleh mulai dari
bangku TK hingga bangku Kuliah.
Dengan pakaian yang rapi
, lengkap dengan tas dan seperangkat buku, aku akan berdiri di depan anak-anak
didikku yang berwajah polos tak berdosa. Bagaikan gelas yang masih kosong , aku
akan menuang air jernih ke dalamnya.
Aku akan tanamkan
benih-benih ketaqwaan , kepatuhan, ketaatan terhadap Sang Pencipta, kedua orang
tua, dan orang – orang yang lebih tua dari padanya. Akan aku bentuk karakter
mereka sebaik mungkin , sebagaimana yang ada dalam kaidah Islam.
Dalam keseharian, aku
akan melewati hari – hari dengan empat bahasa, yaitu; Bahasa Jawa, Bahasa
Indonesia, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris. Akan aku sampaikan kepada insan –
insan yang masih sangat perlu untuk diisi lemabaran kertas putihnya dengan
pengembangan jiwa intelektual dan emosionalnya dalam berbahasa , agar mereka
tidak sepertiku saat 2012. Pertama masuk IAIN Sunan Ampel Surabaya terutama
dalam bahasa Arab, memahami bahasa AL-Qur’an.
Bagaikan bunga mawar
yang sedang mekar merekah mempesona. Seperti itulah saya di hadapan kedua orang
tua , karena, keberhasilanku dalam
meraih kesuksesan , yaitu membuat orang – orang tersenyum bahagia karenaki.
Semua itu takkan dapat ku genggam tanpa jerih payah kedua orang tuaaku dalam
setiap hembusan nafasnya, mulai dari
banting tulang hingga lantunan do’a – do’a yang diucapkan setiapn saat.
Sebagai wujud terima
kasihku keada kedua orang tuaku, meskipun sangat tidak ada bandingaannya dari
semua yang telh diberikan kepada selama 22 tahun yang lalu hingga sampai saat
ini. Kedua adikku dapat kubiayai selama menimba ilmu, untuk menggapai cita –
citamya. Serta menjadikan kedua orang tuaku yang sudah tidak lagi menanggung
banyak beban di masa tuanya.
Itulah
Aku di 2016 mendatang, dengan ikhtiar, khusnudzon dan bersabar terhadap sang
pencipta ,aku yakin bisa melewatinya. Amiiiin amin yarobbal alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar