Sabtu, 10 November 2012

VETERAN Indonesia Tersisihkan dari Gelora Bangsa

            67 tahun yang lalu bangsa Indonesia berlimpah rahmat atas terpaparnya proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia yang dibacakan oleh Ir.Soekarno. tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945. Perjuangan yang sangat panjang mengerikan dilakukan oleh para pahlawan demi merebut kemerdekaan dari jajahan bangsa lain. Duka, pilu, tangis, karena darah yang tak henti-hentinya bercucuran. Serta nyawa yang begitu saja melayang selama 350 tahun. Sungguh tragis jika diingat nasib bangsa Indonesia  pada saat itu, hingga tak heran jika 17 Agustus 1945, seluruh rakyat Indonesia bersorak ria atas kemerdekaannya.
            Sungguh sosok insan yang mulia sekali, demi kemerdekaan bangsa ia rela mempertaruhkan jiwa dan raga mereka.
            Dari hari ke hari, minggu ke minggu, hingga bulan ke tahun demi tahun, setelah perjuangan yang mereka lakukan melawan penjajah, merebut kemerdekaan  yang kini kita nikmati hasilnya sebagai generasi muda. Dan sayang, kita hanya sebagai penikmat saja, karena untuk mempertahankan  pun kita masih antara iya dan tidak, mulai dari menjaga produk budaya dalam negri sampai menghargai para pahlawanpun masih diambang kelabu. Jangankan rakyat kecil, pemerintahpun tampaknya mulai lupa akan kulit sejarahnya. Dengan berlenggok kanan-kiri, membusungkan dada mereka berjalan tanpa tersadar siapa mereka saat terdahulu. Sementara mereka terlena dengan kekuasaan, ada hal yang sangat besar yang terlupakan hingga keberadaannya tersisihkN. YA, “Para Veteran Indonesia” baik pejuang maupun pembela, pembela bangsa yang kita nikmati sekarang ini. Mereka terkapar, tersisih  dari bangsa yang mereka perjuangi dimasa mudanya.  Hingga kini masa tua yang yang masih saja belum menikmati indahnya negeri yang permai.  Banyak diantara mereka yang menjadi rakyat miskin di negeri ini. Yang sebenarnya kelayakan hidup mereka sudah tercantum dalam UU , Rp. 900.000,00/bulan adalah uang yang seharusnya mereka terima. Namun apa? Indonesia berkata lain, uang yang mereka terima hanya Rp. 250.000,00/bulan. Sedangkan untuk menyewa sebuah tempat tinggal pun mereka harus merogoh kocek Rp. 650.000,00/bulan, itupun rumah susun. Sungguh tak sebanding dengan apa yang  dikorbankannya bahkan harta pun melayang demi negeri ini. Tapi, hingga hari itu ia semakin susah. Di mana letak penghargaan untuk mereka para pejuang negeri yang kita tempati ini? Uang jaminan hidup pun termakan oleh para koruptor  oleh para tikus-tikus berdasi yang tak  punya hati. Apakah pantas mereka merampas hak para veteran Indonesia? Bangsa yang sudah tidak  lagi menjadi tanah pertiwi. Karena, ternodai oleh hati dan tangan-tangan kotor para tikus berdasi. Para manusia yang lalai atas tanggung jawab, karena kekuasaan.
            16 ribu veteran di Jatim sedikitnya. Dan itupun masih banyak  yang belum tercatat dalam jurnal negara sebagai sosok insan yang mesti dihargai. Terlalu tulus dan mulianya hati mereka. Mereka tak pernah melakukan tuntutan untuk kelayakan hidupnya. Cukup dengan berbangga terhadap diri sendiri , tanpa pengakuan dan penghargaan dari negara. 2 hari dalam setahun mereka dikenang, itupun tidak semua merayakan mengenang dengan tulus. Seperti para pejuang veteran, padahal cukup menghargai saja. Kenapa tidak tiap jam, hari, minggu, bulan?
            Hari tua yang sudah semakin renta, seiring berjalannya waktu , mereka semua akan meninggalkan bangsa yang diperjuangi nya. Tak lama lagi para veteran hanya tinggal nama. Itupun jika bangsa Indonesia sadar. Karena semua itu, hendaknya mulai  sekarang pemerintah sepatutnya memasukkan veteran  di kependidikan agar masyarakat benar-benar bisa memprogram , merealisasikan sebuah wacana bahwa api sejarah perjuangan negeri ini harus tetap tersulut meskipun 40 tahun ke depan  sudah tidak ada lagi veteran yang hidup. Veteran harus masuk ke dalam kependidikan mulai dari jenjang dasar, mengah dan Perguruan Tinggi. Sudah sepatutnya juga pemerintah memberikan hak-hak para veteran sesuai prosedur, bukan hanya sekedar formalitas, sehingga memberikan penghargaan dengan seenaknya saja.
            Negeri yang sudah merdeka NKRI, yang berideologi perasaan dan pedoman UUD 1945 srta berpedoman satu semboyan Bhinika Tunggal Ika. Sebagai generasi penerus bangsa. Mari bersama-sama kita lanjutkan perjuangan para veteran yakni melestarikan budaya-budaya bangsa dan mempertahankan kemerdekaan bangsa, dengan mengisi kemerdekaan ini  dengan semangat nasionalisme dan dengan hal-hal yang positif yang dapat membanggakan negeri ini dan para pahlawan yang telah gugur mendahului kita.
                        MERDEKA !!!! :) :) :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar